Selasa, 27 September 2011

BAB Bhuana Agung

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
            Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia dan rentang sejarahnya yang panjang menunjukkan bahwa agama Hindu telah melewati segala paham ketuhanan yang pernah ada di dunia.[9] Menurut penelitian yang dilakukan oleh para sarjana, dalam tubuh Agama Hindu terdapat beberapa konsep ketuhanan, antara lain henoteisme, panteisme, monisme, monoteisme, politeisme, dan bahkan ateisme. Konsep ketuhanan yang paling banyak dipakai adalah monoteisme (terutama dalam Weda, Agama Hindu Dharma dan Adwaita Wedanta), sedangkan konsep lainnya (ateisme, panteisme, henoteisme, monisme, politeisme) kurang diketahui. Sebenarnya konsep ketuhanan yang jamak tidak diakui oleh umat Hindu pada umumnya karena berdasarkan pengamatan para sarjana yang meneliti agama Hindu tidak secara menyeluruh.
            Dalam agama Hindu pada umumnya, konsep yang dipakai adalah monoteisme. Konsep tersebut dikenal sebagai filsafat Adwaita Wedanta yang berarti "tak ada duanya". Selayaknya konsep ketuhanan dalam agama monoteistik lainnya, Adwaita Wedanta menganggap bahwa Tuhan merupakan pusat segala kehidupan di alam semesta, dan dalam agama Hindu, Tuhan dikenal dengan sebutan Brahman.
            Dalam keyakinan umat Hindu, Brahman merupakan sesuatu yang tidak berawal namun juga tidak berakhir. Brahman merupakan pencipta sekaligus pelebur alam semesta. Brahman berada di mana-mana dan mengisi seluruh alam semesta. Brahman merupakan asal mula dari segala sesuatu yang ada di dunia. Segala sesuatu yang ada di alam semesta tunduk kepada Brahman tanpa kecuali. Dalam konsep tersebut, posisi para dewa disetarakan dengan malaikat dan enggan untuk dipuja sebagai Tuhan tersendiri, melainkan dipuji atas jasa-jasanya sebagai perantara Tuhan kepada umatnya.
            Filsafat Adwaita Wedanta menganggap tidak ada yang setara dengan Brahman, Sang pencipta alam semesta. Dalam keyakinan umat Hindu, Brahman hanya ada satu, tidak ada duanya, namun orang-orang bijaksana menyebutnya dengan berbagai nama sesuai dengan sifatnya yang maha kuasa. Nama-nama kebesaran Tuhan kemudian diwujudkan ke dalam beragam bentuk Dewa-Dewi, seperti misalnya: Wisnu, Brahma, Siwa, Laksmi, Parwati, Saraswati, dan lain-lain. Dalam Agama Hindu Dharma (khususnya di Bali), konsep Ida Sang Hyang Widhi Wasa merupakan suatu bentuk monoteisme asli orang Bali.
1.2.Rumusan Masalah
1.      Jelaskan pengertian Bhuana Agung?
2.      Jelaskan asal mula alam semesta beserta unsur-unsurnya?
3.      Jelaskan pengertian Pralaya, Srti, Sapta Loka dan Sapta Petala ?
1.3.Tujuan Akhir Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini kami  mengharapkan :
a.       Mampu menjelaskan proses terciptanya bhuana agung.
b.      Mampu mengklasifikasi unsur-unsur bhuana agung .
c.       Mampu menjelaskan proses pralaya
d.      Mampu menguraikan hubungan bhuana agung .


BAB II
PEMBAHASAN

 2.1. PENGERTIAN BHUANA AGUNG
            Kata bhuana agung adalah istilah yang dipergunakan dalam agama hindhu untuk menyebutkan alam semesta atau alam raya. Bhuana agung juga disebut dengan istilah Makrokosmos,jagat raya, alam besar, dan Brahmanda. Semua gugusan: matahari, planet, bintang, bumi, bulan dan yang menjadi isi alam semesta ini disebut Bhuana Agung. Kitab Brhad aranyaka upanisad, menjelaskan bahwa bhuana agung diciptakan oleh Tuhan. Ida Sang Hyang widhi Wasa yang abstrak/ niskala dilukiskan dalam wujud personifikasi sebagai alam semesta ini.
            Bhuana Agung artinya alam raya ( besar ). Jadi semua yang ada di alam semesta ini termasuk gugusan bintang, matahari, planet, bumi dengan segalaisinya ini yang disebut bhuana agung. Istilah lainnya adalah jagat raya,makrokosmos, atau brahmanda.Penggambaran jagat raya termasuk proses penciptaannya banyak diuraikandalam beberapa kitab suci Hindu Seperti Brhad Aranyaka Upanisad, BrahmandaPurana, Agastya Parwa dan sebagainya.Kapan sesungguhnya alam semesta ini tercipta, sangat sulit dipastikan,mengingat keterbatasan kemampuan dan umur manusia. Bebrapa peneliti danilmuwan mencoba untuk membuat teori tentang penciptaan alam semestatetapi tidak satupun dapat memastikan kapan alam ini tercipta.Menurut Ktab-kitab suci Hindu teori penciptaan jagat raya banyak diuraikanyang jika dicermati dan dipelajari dengan penuh keyakinan maka alam semestaini mengalami keadaan dimana jagat raya ini pernah tidak ada, lalu ada,kemudian tidak ada lagi, demikian seterusnya berulang-ulang.Pada saat alam semesta ini meng”ada” disebut masa “ Srsti “ atau “ Brahmadiwa “ ( siang hari Brahma ).Sedangkan pada waktu alam ini meniada disebut “ Pralaya ” atau “ Brahmanakta ” ( malam hari Bharma ).Masa Srsti digabungkan dengan masa Pralaya disebut satu Kalpa atau satuhari Brahman.
            Proses dari tidak ada menjadi ada alam semesta ini berlangsung secaraberjenjang, dari jenjang yang amat halus dan tidak berwujud ( gaib / niskala )sampai pada jenjang yang berwujud dan sangat kasar ( nyata / sekala )